3 Realitas Viral Kasus Dugaan Pelecehan di Sekolah Menengah Rahasia di Tangsel, Nama Vincent Rompies Dirujuk

0
54

TERBARU.LINK – 3 Realitas Viral Kasus Dugaan Pelecehan di Sekolah Menengah Rahasia di Tangsel, Nama Vincent Rompies Dirujuk. Media sosial X alias Twitter kini ramai dengan cerita kasus bullying atau perundungan siswa SMA di kawasan Serpong. Provinsi Banten yang belakangan menjadi viral.

Kabar tersebut di ungkap oleh akun menfes @tanyarlfes yang mengunggah berbagai foto dan cerita tentang pelecehan termasuk anak-anak sekolah menengah di wilayah Serpong.

BACA JUGA : Hasil Lengkap dan Klasemen Asosiasi Badui Saudi 2023-2024

Dalam foto-foto yang beredar di tweet viral tersebut, terlihat foto korban terbaring di ranjang klinik darurat. Kemudian, di foto lainnya, terlihat sekumpulan anak muda sedang melakukan presentasi bersama. Mereka di kaitkan menjadi biang keladi kasus pelecehan yang kini menjadi sensasi web.

Yang lebih di sayangkan, dalam situasi yang sedang populer saat ini, salah satu pelakunya di duga adalah anak seorang pengrajin. Salah satu komentar netizen menyebut pengrajin yang di maksud adalah Vincent Rompies.

Sementara aktivitas tersebut di ketahui pertama kali di ungkap oleh akun Twitter @BosPurwa, pelecehan tersebut di lakukan oleh pelaku yang di duga merupakan keturunan orang terkenal.

“Saya dapat data, ada penyiksaan di SMP Binus Intl BSD, ada anak yang di pukuli oleh banyak seniornya hingga masuk rumah sakit, mereka adalah keturunan superstar, dan yang paling mengerikan adalah dia di sulut dengan rokok!” menyusun rekamannya.

Menegaskan hal tersebut, Kabag Periklanan Polres Tangsel, Monitor Wendi Afrianto mengatakan, saat ini laporan kegiatan penganiayaan tersebut sudah di terima Polres Tangsel.

Memang laporannya sudah di serahkan ke Unit PPA Polres Tangsel, kata Wendi, Senin (19/2/2024).

1. Kasus Viral melalui Hiburan Virtual

3 Realitas Viral Kasus Dugaan Pelecehan di Sekolah Menengah Rahasia di Tangsel, Nama Vincent Rompies Dirujuk
3 Realitas Viral Kasus Dugaan Pelecehan di Sekolah Menengah Rahasia di Tangsel, Nama Vincent Rompies Dirujuk

Hiburan virtual X alias Twitter kini tengah di sibukkan dengan anekdot kasus penyiksaan di Serpong yang belakangan menjadi heboh dunia maya.

Data tersebut di ungkap oleh akun menfes @tanyarlfes yang mengunggah berbagai foto dan cerita tentang penganiayaan terhadap remaja salah satu sekolah menengah di kawasan Serpong, Kota Tangsel, Wilayah Banten.

Parahnya lagi, dalam situasi yang sedang populer saat ini, salah satu pelakunya di duga adalah anak seorang pengrajin. Salah satu komentar warganet mengungkapkan, pengrajin yang di maksud adalah Vincent Rompies.

Dalam foto-foto yang beredar di tweet viral tersebut, terlihat foto korban terbaring di ranjang klinik medis. Kemudian di foto lainnya terlihat sekumpulan anak muda sedang melakukan presentasi bersama. Mereka di kaitkan menjadi biang keladi kasus pelecehan yang kini beredar di dunia maya.

Dalam rangkaian yang di transfer, di ungkapkan bahwa pelecehan viral penting bagi subkultur paket remaja di sekolah. Meski penyiksaan tidak di lakukan di sekolah, namun nama sekolah tetap tersampaikan.

“Kelompok remaja ini berkumpul di sebuah toko kecil di belakang sekolah, di mana mereka berkumpul di toko tersebut secara konsisten sepulang sekolah untuk melakukan aktivitas yang tidak senonoh, yang mungkin mengandung unsur kriminal, seperti kebiadaban, merokok di bawah umur, dan vaping,” sesuai ceritanya. dugaan pelecehan di mulai.

2. Diduga berupaya membuat keributan untuk bergabung dengan pagar betis, mengacu pada nama pengrajinnya

Terlebih lagi, di kalangan remaja, para senior mengontrol semua orang dalam kelompok dan ini telah terjadi sejak lama.

Ceritanya juga mengungkapkan bahwa para senior akan memilih gangster yang masih muda, dengan hadiah yang berbeda-beda. Mulai dari tawaran bergabung dalam rombongan, izin singgah di dekat sekolah, hingga status di sekolah.

Status yang di maksud adalah remaja putra di sekolah tersebut akan di anggap memiliki sistem progresif yang tinggi jika dapat bergabung dalam pagar betis.

Meskipun demikian, untuk mengikuti paket ini, ada berbagai syarat yang harus di penuhi. Misalnya, anak-anak muda akan di dekati untuk membeli makanan dan mengikuti perintah. Tak ketinggalan, di sebutkan juga bahwa ada disiplin ilmu nyata yang patut di tekuni oleh anak-anak muda yang ingin bergabung dengan pagar betis.

Sesuai data, pada Gerakan 2 Februari terjadi pemukulan bahkan sempat di rekam dan di ambil gambarnya. Tak hanya itu, kabarnya ada 40 orang yang terkait dengan hal tersebut sehingga beberapa pelajar bahkan terkena skorsing.

Dalam segmen sambutannya terungkap bahwa di antara pelakunya terdapat anak seorang pengrajin. Bahkan ada pula yang dengan cepat menyebut nama anak Vincent Rompies. Namun, tidak ada data mengenai fakta bahwa anak Vincent Rompies terlibat dalam dugaan pelecehan ini.

Kasus ini menjadi heboh dunia maya dan langkah tersebut mendapat komentar berbeda dari netizen di X atau yang di kenal dengan Twitter.

BACA JUGA : Jadwal Pertandingan Real Madrid Hari Ini, Minggu 18 Februari 2024: Versus Rayo Vallecano, Jangan Tergelincir Lagi

3. Polisi Dalami Kasus Dugaan Penyiksaan

Pertemuan siswa di salah satu sekolah menengah rahasia dunia, BSD Serpong, Kota Tangsel, di kaitkan dengan berakhirnya demonstrasi pelecehan dan kebrutalan.

Kegiatan ini pertama kali di ungkap oleh akun Twitter @BosPurwa, pelecehan di lakukan oleh pelaku yang di duga merupakan keturunan oknum ternama.

“Saya dapat data, ada pelecehan di SMP Binus Intl BSD, ada anak muda yang di pukuli banyak kakak kelasnya hingga masuk rumah sakit, mereka keturunan orang terkenal, dan yang menjijikkan di sulut rokok!” menyusun rekamannya.

Menegaskan hal tersebut, Kabag Periklanan Polres Tangsel Kawab Wendi Afrianto mengatakan, hingga saat ini laporan adanya aktivitas pelecehan tersebut sudah di terima Polres Tangsel.

Memang laporannya sudah di serahkan ke Unit PPA Polres Tangsel, kata Wendi, Senin (19/2/2024).

Saat ini polisi sedang melakukan pemeriksaan bantuan setelah benar-benar memeriksa tempat kejadian perkara atau TPK.

“Lokasi kejahatan sudah diperiksa dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh petugas unit PPA Polres Tangsel,” jelas Wendi.